Betulkah Satelit Indonesia Terbaik di Negara ASEAN dengan Kemampuan Memotret Obyek Terkecil?

Tutorial – Indonesia melalui Menhannya. Prabowo Subianto, tentu memberi angin segar terhadap perkembangan Tekhnologi pertahanan, khsususnya SATELIT yang sangat strategis dalam system perthananan kita.

Dengan Proyek satelit untuk angkatan bersenjata, sangat memungkinkan Indonesia untuk sebuah angkatan bersenjata modern, taktis dan mematikan dengan menggunakan teknologi satelit.

Dan sebagaimana kita ketahui, bahwa Satelit merupakan komponen pertahanan utama atau bisa dibilang salah satu alutsista strategis saat ini.

Beberapa kali berganti Menteri, Menhan sebelum Prabowo menjabat, angkatan bersenjata sudah berkali kali meminta kepada pemerintah akan kebutuhan satelit khusus untuk kepentingan militer. Tapi era Menhan sebelumnya selalu menemui jawaban yang sama, ‘nanti dulu’

Padahal satelit militer kegunaannya banyak sekali selain untuk jaringan komunikasi supaya tak gampang diretas musuh.

Satelit militer dapat memata-matai posisi musuh sehingga pasukan Indonesia lebih gampang menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan negara.

Bahkan di negara lain seperti Rusia, China dan AS sudah dibentuk Space Force.

AS membentuk US Space Force yang bertugas menjaga keamanan nasional dari serangan yang berasal dari luar angkasa.

Baca juga: Komponen Penting yang ada pada Satelit serta Fungsi Utamanya

Bukan cuma menangkal serangan alien, tapi juga menghancurkan satelit hingga ICBM musuh sesudah ditembakkan mengorbit di Bumi.

Betulkah Satelit Indonesia Terbaik di Negara ASEAN dengan Kemampuan Memotret Obyek Terkecil
Betulkah Satelit Indonesia Terbaik di Negara ASEAN dengan Kemampuan Memotret Obyek Terkecil

US Space Force juga punya satelit pertahanan dan mata mata yang stand by 24 jam.

“Satelit Program Dukungan Pertahanan (DSP) yang dioperasikan Angkatan Luar Angkasa adalah bagian penting dari sistem peringatan dini Amerika Utara.

Dalam orbit geosynchronous sepanjang 22.300 mil, satelit DSP membantu melindungi Amerika Serikat dan sekutunya dengan mendeteksi peluncuran rudal, peluncuran ruang angkasa, dan ledakan nuklir,” jelas USSF.

Rupanya gagasan pembentukan Space Force menggunakan satelit sudah dilakukan sejan 1970.

Hal ini menandakan bagaimana teknologi pertahanan AS jauh memimpin dari negara lain.

“Program ini terwujud dengan peluncuran pertama satelit DSP pada awal tahun 1970an.

Sejak saat itu, satelit DSP telah memberikan kemampuan peringatan dini berbasis ruang angkasa tanpa gangguan,” bebernya.

Meski sangat telat setidaknya saat ini Indonesia sudah punya tindakan memiliki satelit militer.

Ialah perusahaan observasi bumi BlackSky yang dikontrak Kementerian Pertahanan Indonesia untuk menyediakan layanan citra satelit.

“BlackSky, sebuah perusahaan observasi Bumi dan analisis data, akan menyediakan layanan citra satelit dan pesawat ruang angkasa pencitraan ke Republik Indonesia berdasarkan kesepakatan senilai $50 juta yang diumumkan pada 8 Februari 2024,” jelas Space News.

Bersama Thales Alenia Space, BlackSky akan memberikan Indonesia kemampuan pengamatan objek di Bumi beresolusi tinggi.

Baca juga: Mari Mengenal Apa itu Satelit dan Fungsinya

Walhasil Indonesia punya kemampuan memata-matai dari luar angkasa siapa pun yang hendak mengganggu kedaulatan NKRI.

“Berdasarkan perjanjian multi-tahun, Jakarta akan mendapatkan akses terhadap citra dan analitik BlackSky yang sering dikunjungi dan akan memiliki dua satelit observasi Bumi generasi berikutnya dari BlackSky,” paparnya.

BlackSky akan mengirimkan dua satelit ke Indonesia dalam waktu dua tahun.

Yakni Sateit Gen-2 yang mampu memotret obyek secara jelas sekecil 1 meter dari luar angkasa.

Kemudian Gen-3 yang mampu memotret obyek sekecil 50 cm di bumi dari luar angkasa.

Tak ada negara di ASEAN yang memiliki satelit seperti ini kecuali Indonesia.

Baca juga: Review Radar Canggih Milik Indonesia Leonardo RAT 31 DL/M

“Konstelasi perusahaan saat ini terdiri dari satelit Gen-2 yang memberikan citra resolusi 1 meter.

Versi Gen-3 akan menghasilkan citra resolusi 50 sentimeter yang lebih tajam. Satelit Gen-3 juga memiliki sensor inframerah optik ganda yang memungkinkan pengambilan gambar di malam hari dan dalam kondisi cahaya redup,” beber CEO BlackSky Brian O’Toole.

Sudah sepantasnya Indonesia negara besar mempunyai satelit khusus militer.

Bisa dilihat juga beritanya di GOGGLE NEWS atau GOOGLE BERITA

You may also like...